Keterkaitan Generasi Alpha dengan Revolusi Industri 4.0 saat ini
Sebenarnya peradaban manusia sudah ada sejak berjuta tahun yang lalu. Namun, sekarang kita lebih sering mendengar istilah -istilah generasi baby boomers, X, Y, Z, dan Alpha. Secara garis besar, perbedaan diantara 5 generasi tersebut terletak pada tahun berapa saat mereka lahir. Oke, simak baik-baik sekarang dalam artikel kali ini yang tidak kalah menarik dari artikel sebelumnya.
1. Generasi Baby Bommers.
Singkatnya generasi ini lahir ditahun 1946-1964 dimana setelah perang dunia ke II berakhir. Mayoritasnya seseorang yang lahir pada generasi ini adalah mereka orang-orang yang cukup adaptif, dan mudah menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Pada umumnya mereka dididik oleh orang tua yang disiplin dan keras, maka dari itu mereka biasanya memiliki kedisiplinan yang tinggi, mental sekuat baja, dan berpegang teguh pada prinsip. Tak heran, kita sering melihat orang tua yang lahir pada generasi ini masih menjalankan pekerjaan sesuai dengan bidang mereka masing-masing.
2. Generasi X
Generasi ini lahir antara tahun 1965 hingga 1980. Pada tahun-tahun itulah awal dari penggunaan televisi kabel, internet, Vidio games dan personal komputer, dimana saat itu masih menggunakan floppy disk sebagai penyimpanan. Tidak berbeda jauh dengan generasi sebelumnya, generasi X juga memiliki karakteristik yang mandiri, disiplin, pekerja keras dan lebih mengutamakan karir. Sebenarnya, munculnya karakter itu dipengaruhi juga oleh adanya kondisi dunia yang pada saat itu sedang mengalami berbagai krisis ekonomi, dan mau tidak mau generasi yang lahir di masa itu harus bisa bertahan dengan pintar dalam mencari peluang untuk hidup yang lebih baik. Tak lepas daripada itu, di masa generasi X. Mereka memiliki beberapa karakter negatif juga seperti tidak hormat pada orangtua dan parahnya hingga mencoba menggunakan ganja. Namun, kita tidak bisa menggeneralisasi semuanya seperti ini. Hanya saja sebagian bahkan hingga sedikit orang digenerasi ini yang melakukan hal itu.
3. Generasi Y
Yaitu generasi yang lahir pada tahun 1981 hingga 1994. Mereka lebih sering dikenal sebagai generasi milenial yang mana salah satu ciri generasi ini mereka lebih sering menggunakan media dan teknologi digital. Pada masa itu, saat generasi Y mulai tumbuh berdampingan juga dimana teknologi mulai maju. Karakteristik utama yang dimiliki oleh generasi ini adalah kreatif dan informatif, memiliki passion, dan juga orang yang produktif. Dibandingkan dengan generasi sebelumnya, generasi Y bisa lebih membaur dengan teknologi. Yang mana mereka lebih banyak mengakses untuk portal pendidikan, mengirimkan pesan singkat hingga berbelanja secara online. Sangat menarik, bukan? Lalu, mereka adalah orang-orang yang memiliki pandangan politik dan ekonomi yang terbuka sehingga orang-orang dari generasi Y ini akan mudah mengikuti arus perkembangan zaman di dunia teknologi.
4. Generasi Z
Adalah generasi yang lahir dari tahun 1995 hingga 2010. Disebut sebagai Gen Z atau i-generation. Mereka adalah orang-orang yang up to date terhadap isu-isu sosial yang beredar di internet. Uniknya, generasi ini memiliki karakteristik yang mana cenderung menyukai teknologi, lalu mereka adalah orang yang fleksibel dan juga toleran terhadap beragam perbedaan budaya. Pada generasi ini, mereka terhubung secara global juga berjejaring di dunia maya. Disamping itu, sebenarnya generasi ini memiliki kelemahan yang tidak disadari oleh sebagian orang yaitu mereka lebih menyukai budaya yang serba instan dan kurangnya kepekaan terhadap esensi privat, tak heran pun beberapa orang yang lahir di generasi ini kerap kali membagikan kehidupan di dunia nyata mereka untuk di bagi di dunia maya.
5. Generasi Alpha
Saat ini sebutan untuk generasi yang paling muda yakni generasi Alpha. Pada generasi ini mereka adalah generasi yang sangat terdidik karena telah mengenyam pendidikan sejak awal. Dan rata-rata didalam generasi ini mereka memiliki kecerdasan menggunakan ponsel dan internet lebih awal. Sangat berbeda jauh dengan generasi sebelum-sebelumnya. Kelompok generasi Alpha lahir antara tahun 2011 hingga 2025.
Selain itu generasi ini terbiasa dengan adanya televisi, gadget serta beragam teknologi lainnya. Sehingga mereka cenderung mengenal suatu hal lebih baik lagi. Namun, teknologi yang sudah berteman baik dengan generasi ini tidak hanya memberikan efek baiknya saja melainkan juga memberikan efek kurang baik dimana mereka akan merasa ketergantungan sehingga sulit bersosialisasi dengan lingkungan dan menjadikan mereka sangat individual. Parahnya akan berdampak juga pada kesehatan mental pada generasi ini.
Tahukah Anda, bahwa adanya keterkaitan antara generasi Alpha dengan Era revolusi industri 4.0 saat ini?
Sebelum itu, mari simak ulasan berikut tentang apa sebenarnya Revolusi Industri 4.0
Istilah ini lebih tepatnya digunakan pertama kali saat acara Hannover fair di Jerman pada 4-8 April 2011. Digunakan oleh pemerintah Jerman untuk memajukan bidang industri mereka ke tingkat selanjutnya yang lebih tinggi lagi.
Singkatnya, Industri 4.0 ini pelakunya membiarkan komputer untuk saling terhubung dan berkomunikasi satu sama lain. Yang pada akhirnya membuat keputusan tanpa keterlibatan dengan manusia itu sendiri. Dari adanya kombinasi Fisik-cyber, Internet of Things (IoT), dan Internet of Systems membuat industri 4.0 menjadi mungkin, pun bisa membuat pabrik pintar menjadi kenyataan. Ini sangat menarik sekali.
Di negara Indonesia sendiri perkembangan dalam industri 4.0 sangat didorong oleh Kementerian Perindustrian. Apakah sudah ada perusahaan di Indonesia yang sudah menerapkan industri 4.0 ini? Jawabannya ada. Yaitu pabrik alat listrik yang berasal dari Jerman yang ada di Indonesia yakni PT. Schneider Electric Manufacturing Batam atau bisa disingkat SEMB.
Industri 4.0 diprediksi memiliki potensi manfaat yang besar dalam perkembangan pesat pada pemanfaatan teknologi digital. Hal ini juga akan berdampak positif dalam perkembangan ekonomi. Namun terdapat pula tantangan yang harus dihadapi dengan munculnya resistensi terhadap perubahan demografi dan aspek sosial, adanya ketidakstabilan kondisi politik, juga keterbatasan sumber daya, resiko bencana alam dan penerapan teknologi yang ramah lingkungan individualis. Sehingga dengan begitu memunculkan generasi yang lebih modern dalam menghadapi era saat ini.
Selain itu, dapat dilihat juga dari adanya setengah manusia di muka bumi ini yang telah menggunakan internet hingga tahun 2018. Dimana jumlah populasinya yaitu 8 milyar manusia. Dari jumlah yang sangat banyak sekitar 132 juta merupakan penduduk Indonesia, dalam arti lain setengah dari jumlah populasi penduduk Indonesia yaitu 264 juta orang. Sebagian pasti menggunakan internet dan memiliki sosial media. Kemudian di samping itu dari sisi durasi yang digunakan orang Indonesia dalam mengakses internet selama kurang lebih 8 jam 51 menit perharinya. Di sisi lain, peran orang tua sangatlah penting. Khususnya dalam membantu perkembangan dan pertumbuhan generasi Alpha. Orang tua dari generasi ini harus bisa berpikir lebih kreatif lagi dalam melakukan pendekatan terhadap generasi Alpha.
Dengan adanya keterkaitan antara generasi Alpha dengan industri 4.0 saat ini sebenarnya berpengaruh memberikan manfaat dalam teknologi digital nantinya. Namun, tidak kalah penting peran keluarga yang terdiri dari generasi Y dan Z dimana cenderung berperan sebagai pengambil keputusan, sementara itu generasi veteran dan generasi X akan berperan sebagai konselor dan pendamping. Dengan begitu akan menghasilkan new brainstorming terhadap generasi Alpha itu sendiri.
Demikianlah artikel saya kali ini, sampai jumpa lagi di artikel berikutnya.
Komentar
Posting Komentar